Tentang Penghapus Di Saat Penantian

Bentuknya kecil dan sederhana, tapi sangat diperlukan saat kita menulis. Dengan benda ini, kita bisa menghilangkan tulisan atau coretan yang salah, yang tak diperlukan, lalu mengubahnya dengan tulisan yang baru dan benar. Ia disebut penghapus.

Mengenai penghapus ini, aku ingin mengaitkannya dengan sebuah pertanyaan, “Apakah yang telah kau persiapkan untuk Natal?” Baju baru? Menghiasan pohon Natal? Memutar lagu-lagu Natal? Membuat kue-kue yang nikmat? Mengikuti berbagai perayaan Natal? Mungkin semuanya sudah dipersiapkan dan terlaksana dengan baik. Namun, ada satu hal yang sering terlupakan, tertutupi dengan semua kesibukan itu.

Ya, hati. Bagaimana isi hatimu, suasana hatimu saat ini? Cukup menyenangkankah? Atau masih banyak hal yang membebani? Masalah hati inilah sebenarnya yang sering diabaikan, sehingga membuat Natal terlewatkan begitu saja sebagai perayaan rutin setiap bulan Desember. Dan setelahnya, kembali ke rutinitas semula, kehidupan semula. Tak ubahnya seperti perayaan pesta biasa.

Natal adalah damai. Damai yang benar-benar damai. Rasa tentram dan suka cita dalam hati yang bersih, jauh dari sakit hati, dendam yang menumpuk, kebencian yang sudah berkarat, tak hanya dengan orang lain, tetapi juga dengan diri sendiri. Bagaimana menciptakannya? Tentu dengan merelakan dan memaafkan. Cukup dengan itu saja? Belum.

Kita memerlukan si kecil bernama penghapus. Untuk menghapus semua beban dalam hati, benar-benar melupakannya, menghilangkannya. Agar segala suka cita tak dirusak, dan kedamaian bertahan sepanjang tahun.

Maka segeralah ambil penghapusmu, segeralah bersih-bersih. Natal sudah dekat.

Mari menikmati minggu terakhir penantian ini bersama, Minggu Advent keempat. GBU abundantly.

22 Desember 2010

 

 

 

6 thoughts on “Tentang Penghapus Di Saat Penantian

Leave a reply to riyanthi sianturi Cancel reply