Mewarnai Langit di Lumban Binanga

Berwarna, mengaduk rasa…

–Lumban Binanga, 27 Februari 2012

Antara “Sinting” dan Orang-Orang Penting

Yang satu tak mengangkat telepon atau membalas sms kalau sedang “sinting”, yang satunya akan “sinting” kalau telepon atau sms tak dibalas. Maka pada saat yang satu “sinting”, yang satu lagi akan terimbas “sinting” dalam caranya sendiri.

Yang satu:

Memandangi layar telepon yang berkedip-kedip, lalu pergi. Angka demi angka, jumlah pesan masuk bertambah, tanpa balasan.

Yang satunya:

Menekan tombol Call sekali dalam sekian menit, untuk nomor tujuan yang sama. Karakter demi karakter diketikkan dan dikirimkan berulang.

Sinting yang satu kemudian berubah menjadi rasa bersalah. Sinting yang satunya beralih menjadi kuatir.

Apakah salah dengan menjadi “sinting”? Tentu saja, meski tak semua.

Jadi, mengapa harus “sinting”?

Ada kalanya karena “caring”, untuk orang-orang berharga, yang sangat penting.

Melakukan hal-hal kecil dan sederhana, tapi sangat bernilai.

Seperti “Victorian Photograph Album” yang baru saja tiba digenggaman. Ini kejutan, kejutan perhatian.

Meski ucapan terima kasih belum dapat mengimbangi yang diberikan, biarkanlah tetap disampaikan.

Terima kasih. That’s all, Pop.

PS: Jangan terlalu baik, Pop.

 

Antara Sigalegale dan Mie Instan

#Jika Dulu Begini,

Siapa yang tak kenal Danau Toba? Yang warna airnya biru, yang memiliki banyak sekali ikan mujahir segar?

Siapa yang tak kenal Pulau Samosir? Yang punya makam raja-raja, punya pertunjukan Sigale-gale, punya banyak suvenir?

Siapa yang tak kenal nama Parapat, Tomok, Tuktuk, Ambarita, Pangururan yang selalu ramai dengan wisatawan?

##Bagaimana Saat Ini?

Siapa yang tidak pernah menyaksikan tebaran sampah di tepi Danau Toba?

Siapa yang tidak pernah melihat tumpukan eceng gondok di atas Danau Toba?

Siapa yang tidak pernah melihat lokasi makam raja semakin sepi?

Siapa yang tidak pernah menyaksikan pakaian boneka Sigalegale sudah semakin lusuh?

Siapa yang tidak pernah menyaksikan suvenir yang dipajang di Tomok adalah batik?

Siapa yang tidak pernah menghitung semakin sepinya Parapat, Tomok, Tuktuk, Ambarita, Pangururan dan tempat sekitarnya?

Siapa yang tidak pernah menyaksikan hotel-hotel yang sudah ditutup dan kehilangan masa kejayaannya?

###Dan Nanti?

Siapakah yang ingin Danau Toba tetap bersih dan biru?

Siapakah yang masih mau membuang sampah ke Danau Toba?

Siapakah yang punya semangat untuk membersihkan eceng gondok di Danau Toba?

Siapakah yang ingin Danau Toba menjadi ramai lagi? Makam raja-raja dan tarian Sigalegale menjadi lokasi menarik?

Siapakah yang ingin masyarakat di lokasi wisata itu semakin maju, pintar berusaha?

Siapakah yang ingin suvenir di Tomok menjadi oleh-oleh yang dinanti?

Siapakah yang ingin Parapat, Tomok, Tuktuk, Ambarita, Pangururan dan lokasi lainnya menjadi sangat ramai oleh pengunjung yang jatuh cinta pada keindahan Danau Toba dan keramahan penghuninya?

####Penutup

Apakah yang sudah kau lakukan untuk membuat Danau Toba bergairah kembali?  Tak sekedar menyaksikan Sigalegale menari-nari dengan pakaian lusuh, atau menyaksikan penjaja mie instan dengan termos ditenteng, menawarkan dagangannya di setiap sudut Tomok.

*Pertanyaan panjang dalam pikiran, dalam perjalanan menyeberangi Danau Toba, di sebuah kapal, berteman segelas kopi*

Samosir, 29 Januari 2012

 

Malu Dong Kalau Belum Pernah ke Tarutung ;)

Jadi, begini ceritanya. Saya yang asli orang Tarutung, diajak untuk ikut mendampingi Prof. Guido dan Ineke dari Belanda, untuk berwisata selama sehari di Tarutung.

Dalam perjalanan menuju Tarutung, saya dan tim yang berangkat singgah sebentar di Desa Gurgur dan menyaksikan keindahan liukan pegunungan dan birunya Danau Toba, takjub…keren…

Tempat pertama yang dikunjungi di Tarutung adalah toko produksi Kacang Sihobuk dan kopi di Desa Siualuompu. Mau tahu rasa kacang dan kopinya? Mantappp… Lalu?

Saat Lucy Bertemu Tumnus

Masih ingat film The Chronicles of Narnia? Pasti ingat Lucy kan? Ingat Lucy, pasti ingat pertemuannya dengan Tumnus dan persahabatan mereka yang unik kan?

Sifatnya lucu, polos dan senyumnya yang tulus membuat tokoh Lucy sangat menarik. Keren sekali. Dan pastinya makin keren kalau menyambut Desember dan tahun yang baru, aku pun bisa tersenyum dan bersahabat setulus Lucy dengan semua orang-orang unik 🙂

Sumber foto:

http://images4.fanpop.com/image/photos/18400000/LWW-lucy-pevensie-18487271-1000-658.jpg
http://farm2.static.flickr.com/1053/1324328687_3ddc3c9183_z.jpg

Morning Quote

“It has no time limit.

You can start whenever you want.

You can change or stay the same, there are no rules to this thing.

We can make the best of it or the worst of it.

I hope you make the best of it.

I hope you see things that startle you.

I hope you feel things that you never felt before.

I hope you meet people with a different point of view.

I hope you live a life you’re proud of.

And if you find you’re not, I hope you have the strength to start all over again.”

-The Curious Case of Benjamin Button-

 

Oasis di Pagi Hari

Don’t Look Back In Anger – Oasis

Slip inside the eye of your mind
Don’t you know you might find
A better place to play
You said that you’d never been
But all the things that you’ve seen
Will slowly fade away

So I start a revolution from my bed
‘Cause you said the brains I had went to my head
Step outside, summertime’s in bloom
Stand up beside the fireplace
Take that look from off your face
’cause You ain’t ever gonna burn my heart out Next…